Jabal Abu Qubais atau Jabal Qubais adalah gunung atau bukit yang terletak di sebelah timur Makkah, dekat Masjidil Haram. Jabal Abu Qubais dulunya dikenal dengan sebutan Jabal al-Amin (bukit kepercayaan), karena Allah SWT telah menyelamatkan batu atau Hajar Aswad ketika topan dan banjir dahsyat pada zaman Nabi Nuh AS.
Hajar Aswad kembali ditemukan di tempat itu oleh Nabi Ibrahim AS atas pertolongan Malaikat Jibril ketika akan membangun Baitullah yang hancur. Jabal Abu Qubais disebut dalam Sirah Nabawiyah (buku tentang sejarah Nabi Muhammad SAW) sebagai tempat yang biasa diziarahi orang-orang pada zaman Jahiliyah.
Pada masa Islam, Jabal Qubais hanya disebut dalam hubungannya dengan penduduk Mekkah, termasuk Abu Quhafah (ayah Abu Bakar Ash-shiddiq), yang naik ke bukit ini, dan tempat-tempat ketinggian lainnya untuk menyaksikan pasukan Islam yang memasuki Mekkah pada hari penaklukan Makkah (Fathu Makkah).
Dalam kitab Al-Munjid karya Louis Ma’luf, disebutkan bahwa Jabal Abu Qubais pernah dijadikan tempat pelontaran manjaniq (alat pelontar batu dalam peperangan) oleh Hasin bin Numayr, untuk ditembakkan ke pasukan Abdullah bin Zubair yang bertahan di Ka’bah. Tembakan dengan manjaniq menyebabkan terbakarnya tirai atau kiswah Ka’bah
nama Jabal Abu Qubais disebut-sebut dalam sebagian kitab Tafsir Alquran, seperti Tafsir al-Jalalain dan Tafsir al-Qurthubi. Dalam tafsir ini, disebutkan setelah Nabi Ibrahim menyelesaikan perbaikan dan pembangunan Baitullah, Allah SWT berfirman kepadanya, “Dan, serukanlah umat manusia untuk mengerjakan ibadah haji, niscaya mereka akan datang ke rumah Tuhanmu dengan berjalan kaki dan dengan menunggang berjenis-jenis unta yang kurus, yang datangnya dari berbagai jalan (dan ceruk rantau) yang jauh.” (Surah Al-Hajj ayat 25).
Setelah turunnya ayat tersebut, diriwayatkan bahwa Nabi Ibrahim lalu menaiki Jabal Abu Qubais dan berseru, “Wahai manusia, Allah telah memerintahkan kamu untuk menunaikan haji ke Baitullah ini untuk memberimu dengan haji tersebut akan surga dan diselamatkan kamu dari azab neraka, maka berhajilah kamu.”